tentang.co.id – Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan (DisdagSulsel) tengah mengatur strategi dalam mencegah terjadinya inflasi sebagai dampak kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) di berbagai daerah di Sulsel, termasuk antarprovinsi.

Kepala Disdag Sulsel Ashari Radjamilo, di Makassar, Selasa, menyampaikan bahwa telah melakukan koordinasi bersama untuk bekerja sama menekan inflasi, salah satunya dengan saling suplai kebutuhan pangan antardaerah.

Kerja sama itu meliputi ketersediaan pangan, ketersediaan data distribusi, ketersediaan data produksi dan distribusi.

“Saling menyuplai, tetapi sesuai arahan Presiden, jangan sampai melupakan berapa stok yang dibutuhkan oleh setiap daerah yang bersangkutan,” ujar Ashari.

Ashari juga menegaskan kepada para pengusaha, agar memperhatikan harga di pasaran, tidak ada yang memainkan harga sekaligus menjaga stabilitas harga sejumlah pangan.

“Kita semua berharap jangan sampai ada yang memainkan harga, jadi stabilitas harga ini dijaga, semoga Sulawesi Selatan tetap bisa seperti ini dan bisa menyuplai kebutuhan pokok lainnya yang ada di Kalimantan, Papua, dan Maluku,” katanya pula.

Ashari bahkan menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah mengundangnya untuk membicarakan kerja sama terkait adanya kebutuhan bawang.

“Maka Kabupaten Enrekang diharap untuk menyuplai ke sana, ini yang kami fasilitasi dan kamigodok juga,” kata Ashari.

“Inilah upaya pemerintah Sulsel di bawah arahan Pak Gubernur untuk mengambil langkah-langkah cerdas terhadap inflasi ini,” ujarnya lagi.

Ashari juga menegaskan bahwa tidak terjadi inflasi pada produk pangan, malah deflasi. Inflasi dianggap hanya terjadi pada proses pengangkutan.