tentang.co.idPIKIRAN RAKYAT- Bagi penderita Demensia, dengan usia senja dengan keterbatasan aktivitas fisik, ada berbagai solusi aktivitas untuk tetap menjaga kualitas otak.

Misalkan tidak bergerak namun tetap bisa aktif. Ada beberapa tips dan trik dari dokter spesialis, yang mungkin bisa diikuti.

Dr. Raichlan berbagi beberapa saran untuk lebih aktif meski sambil duduk santai.

“Hal-hal yang dinilai dalam penelitian ini sangat mendasar jadi, berapa banyak waktu yang Anda habiskan di depan komputer di luar pekerjaan. Itulah yang kami pikirkan sebagai keterlibatan kognitif yang lebih ditingkatkan,” ucapnya.

Ada pekerjaan lain yang disarankan: membaca, mendengarkan radio, bermain kartu, hal-hal seperti itu. Semuanya secara kognitif lebih menarik daripada menonton TV secara pasif, dan juga terkait dengan manfaat otak. Ujar Dr. David Raichlan.

“Saya pikir itu adalah jenis penyesuaian yang dapat kita pikirkan untuk membuat gaya hidup kita yang tidak banyak bergerak. Jika, selain mencoba menjadi lebih aktif secara fisik, melakukan lebih banyak aktivitas yang melibatkan kognitif saat kita duduk setidaknya berpotensi bermanfaat. Itu pasti tidak bisa langsung melukai apapun,” tuturnya lagi.

Studi global yang lebih penting untuk diikuti:

Ini adalah makalah pertama, jelas Dr. Raichlan, dalam studi yang lebih besar di mana kami terus melihat kelompok ini.

Jadi, kami akan memperpanjang ini pada akhir penelitian . Ini akan menjadi rata-rata sekitar 17 tahun tindak lanjut.

Kami akan dapat menangkap lebih banyak tentang apa yang terjadi karena ini dimulai ketika orang-orang termuda dalam kelompok itu berusia 40 tahun pada awal, ujar dr. Raichlan.

Ini akan menangkap apa yang terjadi dengan beberapa orang dewasa paruh baya yang lebih muda, dan kemudian kami juga bekerja dengan beberapa kelompok lain dari AS dan menilai faktor serupa.

Kami akan melakukan analisis harmonisasi yang lebih besar, katanya.

Jadi selama beberapa tahun ke depan, harus ada lebih banyak lagi yang keluar, melihat berbagai aspek yang tidak aktif, perilaku, dan kesehatan otak, dan juga melihat lebih detail tentang struktur otak dan fungsi kognitif, tambahnya.

‘Tidak ada penyebab tunggal untuk demensia ‘

Dr. Hallgren mencatat bahwa tingkat aktivitas menetap seseorang hanyalah bagian dari cerita yang lebih besar: Tidak ada penyebab tunggal untuk demensia .

Beberapa faktor gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, dapat mempengaruhi risiko, bersama dengan genetika, penggunaan obat-obatan, diet, dukungan sosial, dll.

Namun, penelitian ini telah mengidentifikasi satu faktor risiko penting yang dapat dimodifikasi, tentang aktivitas duduk pasif.***