tentang.co.id – MBTI adalah singkatan dari Myers Briggs Type Indicator . MBTI adalah istilah untuk alat yang digunakan untuk membantu individu memahami preferensi komunikasi dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain.
Memiliki kesadaran tentang apa itu MBTI dapat membantu seseorang menyesuaikan pendekatan interpersonal anda dengan situasi dan audiens yang berbeda.
Teori yang mendasari MBTI adalah teori dari karya Carl Jung berjudul Tipe Psikologis. Kemudian Isabel Briggs Myers dan ibu Katharine Briggs mengembangkan sistem untuk membuat teori Jung menjadi lebih mudah diakses dan berguna dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Lebih dari 2 juta orang menggunakan inventaris pribadi MBTI semuanya di seluruh dunia, dengan 20+ tahun penelitian dan lebih dari 4000 makalah penelitian memvalidasi teori tersebut.
Perbedaan mendasar dari MBTI dengan tes kepribadian lainnya ialah mengelompokan sesuai dengan preferensi individu bukan kemampuan mereka. Karena semua orang memiliki kemampuan untuk mencoba seluruh gaya, namun mereka akan memiliki gaya yang mereka sukai akan mengulang pola gaya tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dalam teori MBTI , Anda mengisi informasi data tentang preferensi anda untuk sampai pada hasil tipe kepribadian anda.
Dalam pengelompokan preferensi pertama, anda mungkin saja seorang ekstrovert yang suka berurusan dengan orang atau seorang introvert jika anda suka berurusan dengan ide atau informasi yang abstrak.
Demikian pula di pengelompokkan preferensi kedua, jika anda menyukai berurusan dengan fakta dan informasi, Anda akan lebih condong menjadi seorang pengindera atau ‘sensing’.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Economic Times, jika Anda seseorang yang ingin menjelajahi hal yang tidak diketahui, tipe ini akan mengelompokan anda menjadi seorang intuitif.
Sedangkan untuk preferensi ketiga fokus dalam menelaah bagaimana cara anda dalam membuat keputusan. Apakah anda seseorang yang memutuskan secara objektif atau berdasarkan firasat. Anda bisa menjadi seorang (T) jika memutuskan secara objektif, dan seorang (F) jika menimbang segalanya dengan mempertimbangkan keadaan pribadi.
Ingat, hanya karena seseorang memiliki preferensi yang objektif dan mencondongkan logika (T) bukan berarti mereka tidak punya perasaan. hanya karena seseorang memiliki preferensi perasaan (F) ini bukan berarti mereka tidak memikirkan sesuatu.
Preferensi yang terakhir ialah penentuan gaya hidup, ini akan menilai anda sesuai data informasi yang diisi, untuk mengelompokan anda menjadi seseorang yang terencana atau fleksibel.
Ketika Anda menggabungkan preferensi sesuai pengelompokan, maka itu akan berpengaruh dalam hasil kode kepribadian anda dari tes MBTI .*** (Raden Roro Nabiilah C.)