tentang.co.id – Bagi orang yang tak pernah mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) mungkin akan sulit memahami mengapa banyak korban masih mau tinggal bersama pasangannya yang abusive atau melakukan kekerasan.Kebanyakan korban KDRT berharap hubungan pernikahan yang penuh kekerasan akan membaik suatu saat nanti.Menurut psikolog sekaligus penemu teori sosial siklus kekerasan, Lenore E. Walker, KDRT adalah sebuah pola yang bisa ditebak.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, inilah 7 alasan utama mengapa korban KDRT sulit lepas dari jeratan pasangan menurut pakar:

Pasalnya, dalam budaya atau agama tertentu wanita harus patuh terhadap suami. Korban yang menelan mentah-mentah nilai tersebut, kemudian percaya bahwa sudah sepantasnya ia tetap mematuhi suaminya.6. Sudah punya anakBanyak dari korban KDRT tak mau meninggalkan pasangannya karena memikirkan masa depan anaknya. Korban takut jika perceraian atau perpisahannya akan membuat nasib anak jadi tak tentu. Demi masa depan anak, ia pun memilih untuk bertahan.7. DepresiDepresi yang dialami korban KDRT membuatnya tak mampu bertindak, membela diri, apalagi meninggalkan pasangan . Pelaku KDRT juga cenderung mengekang korban sehingga korban tidak bisa mencari bantuan dari keluarga keluarga, polisi, atau yayasan pelindung korban kekerasan. Oleh sebab itu, korban jadi semakin merasa terisolasi dan tak punya pilihan lain. (Urmila)***