JAKARTA, celebrities.id – Banyak cara untuk belajar tentang sejarah bangsa. Salah satunya melalui Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan Republik Indonesia yang digelar Kementerian Sekretariat Negara di Gedung Sarinah. 

Dalam pembukaan pameran pada Sabtu, 13 Agustus yang juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir itu, dia juga berharap generasi milenial Indonesia kian tertarik mempelajari sejarah bangsa.

“Ini akan menjadi daya tarik bagi milenial untuk mengenal sejarah bangsa. Pameran ini menceritakan bagaimana tujuh Presiden kita menjawab tantangan dan ujian yang datang silih berganti menerpa Indonesia dan dunia,” ujar Erick dikutip Minggu (14/8/2022). 

Menurutnya, selain menjadi arena pembelajaran, pameran sejarah ini semakin menguatkan branding Sarinah sebagai etalase bagi produk UMKM dan wadah belajar sejarah nasional. 

Pameran ini juga menjadi kado bagi HUT ke-17 RI. Pasalnya, Gedung Sarinah, kata Erick, juga akan membuka pintu dan menyiapkan ruang bagi pameran lainnya.

Pameran itu dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan dihadiri Erick Thohir, Kepala Arsip Nasional (ANRI) Imam Gunarto, Komisaris Utama PT Sarinah Trisni Puspitaningtyas, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, dan Senior Vice President Government Solutions PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Nila Mayta Dwi Rihandjani.

Selama berlangsung, pameran akan menampilkan koleksi arsip Kemensetneg berbentuk dokumen, foto, video dokumenter, dan memorabilia yang merekam bagaimana Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo bekerja dalam memimpin bangsa Indonesia.

Koleksi arsip yang dipamerkan tahun ini lebih menekankan pada cerita bagaimana Presiden Soekarno membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka. Bukan hanya merdeka dari belenggu penjajahan, tapi juga belenggu kebodohan.

Kemudian dilanjutkan era Presiden Soeharto yang berupaya mengendalikan laju populasi di Indonesia melalui Program KB dan mengatasi laju inflasi melalui Gerakan Gemar Menabung. Presiden Habibie meletakkan dasar demokrasi di Indonesia melalui kebijakan kebebasan Pers.

Sementara koleksi arsip era Presiden Abdurrahman Wahid menunjukkan aneka kebijakan yang ditempuh dalam upaya menjaga integrasi NKRI dan penyatuan keberagaman. Sedangkan di era Presiden Megawati, arsip yang ditampilkan menggambarkan tonggak sejarah terwujudnya Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung serta upaya pemberantasan korupsi dan terorisme. 

Nah, di era Presiden SBY, arsip yang ditampilkan adalah upaya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi pasca bencana Tsunami Aceh. Terakhir adalah bagaimana Presiden Joko Widodo berupaya mengendalikan dan mengatasi pandemi Covid-19 yang mengancam stabilitas ekonomi bangsa. 

Dalam arsip-arsip yang ditampilkan, tergambar bagaimana Presiden Joko Widodo memimpin langsung penanganan dampak pandemi yang berat ini.

Seluruh momen sejarah perjalanan bangsa Indonesia tersebut terekam dengan baik dalam media arsip yang terdiri atas 44 berkas arsip tekstual, 104 arsip foto, empat arsip video, dan dua arsip audio.

Sebagai informasi, pameran ini bersifat gratis untuk umum dan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. Untuk memasuki gedung Sarinah, Celeb Hitz hanya perlu menunjukkan scan barcode PeduliLindungi yang menampilkan warna hijau.

Editor : Lisvi Padlilah


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.