tentang.co.id – Ketegangan kembali terlihat antara Korea Utara , Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Belum lama ini, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Peluncuran keempat negara bersenjata nuklir itu, Tokyo dan Washington meningkatkan latihan militer bersama untuk melawan Pyongyang.

Korea Selatan, Jepang, dan AS menggelar latihan anti-kapal selam Jumat yang pertama dalam lima tahun.

Hanya beberapa hari setelah angkatan laut Washington dan Seoul melakukan latihan skala besar di perairan lepas semenanjung itu.

Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di Seoul untuk mengunjungi Zona Demiliterisasi yang dijaga ketat yang membagi semenanjung tersebut.

Dengan pembicaraan yang sudah lama tidak terdengar, Pyongyang telah menggandakan program senjata terlarangnya.

Melakukan serangkaian tes yang memecahkan rekor tahun ini dan merevisi undang-undangnya untuk menyatakan dirinya sebagai tenaga nuklir yang “tidak dapat diubah”.

Militer Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi dua rudal jarak pendek antara 0645 dan 0703 yang ditembakkan dari daerah Sunan di Pyongyang ke Laut Timur.

Menurut Kepala Staf Gabungan Seoul, rudal itu terbang sekitar 350 km (217 mil) pada ketinggian 30 km dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Tokyo juga mengonfirmasi peluncuran tersebut, dengan mengatakan bahwa rudal telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Toshiro Ino, wakil menteri pertahanan Jepang, mengatakan rudal itu tampaknya terbang dalam lintasan yang tidak teratur.

Para ahli mengatakan lintasan yang tidak teratur menunjukkan bahwa rudal mampu bermanuver dalam penerbangan, membuatnya lebih sulit untuk dilacak.

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran terbaru menyoroti dampak destabilisasi program WMD dan rudal balistik DPRK yang melanggar hukum.***