tentang.co.id – Menteri Pertahanan Jerman , Christine Lambrecht , mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) agar berbuat lebih banyak untuk melindungi diri dari Rusia dan Presiden Vladimir Putin , yang disebutnya mengidap ‘delusi keagungan’.
Pernyataan tersebut disampaikan Menhan Jerman untuk mengetahui seberapa jauh ‘delusi keagungan’ Vladimir Putih dapat berkembang lebih jauh.
“Satu hal yang jelas, situasi saat ini berarti kita perlu lebih banyak berbuat bersama-sama” Kata Menhan Jerman , Cristine Lambrecht, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Minggu, 9 Oktober 2022.
Menurut dia, perang agresi Rusia yang brutal di Ukraina semakin tidak bermoral.
Ancaman penggunaan senjata nuklir yang dimiliki Rusia, mengindikasikan bahwa pihak pemerintahan Rusia, tidak ragu dalam menggunakannya. Dan akan semakin brutal.
Di lain pihak, Amerika Serikat dengan tegas mengatakan berulang kali kepada dunia bahwa Gedung Putih tidak melihat tanda-tanda Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya.
Namun, Rusia seringkali menyampaikan akan ‘segera’ menggunakan senjata nuklir dalam serangan perangnya ke Ukraina .
Pada tahun 2017, Jerman sudah mengirimkan pasukan pertamanya ke salah satu negara NATO , yakni Lithuania, di perbatasan dekat Rusia.
Usai Rusia mencaplok Krimea, salah satu wilayah Ukrania.
Melihat fakta di kemudian hari, Jerman kemudian meningkatkan misi secara signifikan pada bulan Juni 2022.
Sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina , pada Februari 2022.
Christine Lambrecht sebelumnya meresmikan pusat komando permanen Jerman di Lithuania pada Jumat, 7 Oktober 2022, yang disebutnya akan membantu memindahkan 5.000 tentara dari Jerman ke Lithuania, dalam 10 hari jika diperlukan.
Pasukan Jerman tersebut akan disiagakan dengan 1.000 tentara di Lithuania.
Menyusul kabar ancaman Rusia ke Lithuania, yang menerapkan sanksi Eropa di perbatasan dengan Kaliningrad.***