SURYA.CO.ID,BLITAR – Banyaknya truk atau kendaraan besar yang mengalami kecelakaan di jalur neraka Blitar-Malang, yaitu kawasan Desa/Kecamatan Selorejo, belum juga berakhir. Lagi-lagi kecelakaan dialami truk gandeng bermuatan tebu 48 ton yang terhempas ke kanan saat melewati tikungan tajam, mengakibatkan akses kedua daerah itu macet selama beberapa jam, Rabu (31/8/2022) dini hari.
Kejadian yang berlangsung di pagi buta itu memang kerap terjadi, sehingga bisa menjadi pengguna jalan dari Blitar ke Malang atau sebaliknya agar selalu meng-update informasi lalu lintas di kawasan itu. Karena dengan begitu, pemakai kendaraan bisa mengetahui apakah bisa melintas atau tidak kalau sewaktu-waktu ada truk terguling di sana
Ambruknya truk tebu nopol S 8789 UN yang disopiri Ruli (23), warga Desa/Kecamatan Keras, Kediri tersebut, diduga kuat karena muatan terlalu berat. Selain itu beban truk bertambah saat menuruni jalan berbentuk tikungan S di Desa Selorejo itu, yang mengakibatkan ban truk sebelah kanan meletus.
“Semua truk tebu yang dari arah Blitar menuju Malang, sepertinya sulit lolos ketika melewati jalan yang dikenal dengan letter S itu. Sebab bukan hanya tikungannya yang tajam namun jalannya juga menurun sehingga ngeri ketika truk besar menikung,” kata seorang warga.
Sopir truk, Ruli mengaku bahwa sebelum truknya terguling ia hanya kurang 300 meter lagi memasuki perbatasan Kabupaten Malang. Dan saat truknya melewati jalur tersebut, sopir tidak bisa menguasai kemudi.
Kemudian terdengar suara keras seperti ledakan, yang ternyata letusan ban depan kanan. Seketika itu kepala atau kabin truk terpelanting ke kanan dan menutupi jalan. Sedangkan bak berisi tebu tidak tumpah dan hanya miring, namun jalur Malang-Blitar lumpuh berjam-jam.
Warga pun membantu polisi melakukan evakuasi termasuk menyelamatkan sopir truk yang terjebak di kabin kemudi. “Karena sudah hampir pagi, kami harus mendatangkan peralatan, seperti mobil derek. Ditambah posisinya sulit yaitu di jalan yang menikung dan menurun sehingga tidak bisa dilakukan dengan cepat,” kata AKP Eko Sujoko, Kapolsek Selorejo.
Dari kejadiannya itu, sopir hanya mengalami luka ringan walaupun sempat terbentur bodi truknya. Untuk keluar dari kabin, ia harus berjuang sendiri karena tidak ada warga yang tahu kejadiannya.
“Pengakuannya, sesaat setelah truk terguling dan posisinya berpindah ke bawah, ia merangkak naik untuk bisa keluar melalui pintu kiri yang berubah di atasnya,” ungkap Eko.
Penyebab utama kecelakaan belum dijelaskan, namun sopir mengaku sedang dalam perjalanan mengirim tebu dari Kota Blitar ke Pabrik Gula Kebonagung Malang. Meski sudah berhati-hati saat menyetir di kawasan yang banyak jalan menikung, tetapi sopir sulit mengendalikan truknya saat menuruni jalan menurun.
Meski demikian, ia masih beruntung karena bak gandengnya tidak ikut ambruk atau tetap berdiri dengan aman. “Muatannya aman. Kalau sampai terguling semua, tidak bisa dibayangkan akibatnya karena berada di medan jalan yang sulit,” pungkas. kapolsek. *****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.