Ini Dia Bukti Nyata Rusia Untung Besar Gegara Perang

tentang.co.id – Raksasa gas Rusia Gazprom Group merengkuh untung besar di tengah perang dengan Ukraina yang masih berlanjut. Perusahaan mengalami peningkatan dari segi laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi lebih dari dua kali lipat selama setengah tahun pertama 2022.

Jumlahnya menjadi 3,05 triliun rubel atau sekitar Rp 788,3 triliun. Gazprom mengatakan harga gas ekspor rata-rata naik lebih dari 3,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dikutip dari Reuters, Selasa (27/9/2022).

Sementara itu bulan lalu, Gazprom melaporkan rekor laba bersihnya sebesar 2,5 triliun rubel (Rp 646,1 triliun) dalam periode yang sama. Untuk pertama kalinya sejak 1998, Dewan merekomendasikan pembayaran dividen interim.

Gazprom merupakan pemilik mayoritas dari Pipa Nord Stream 1, yang sempat ditutup pada Juli lalu dengan alasan pemeliharaan tahunan. Namun kala itu banyak yang khawatir ini merupakan rencana Kremlin menutup keran infrastruktur impor gas terbesar Uni Eropa (UE) selamanya.

Penutupan saat itu merupakan cara Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Uni Eropa atas rentetan sanksi setelah perang dengan Ukraina pecah.

Pada Juli lalu penutupan terjadi saat Rusia telah mengurangi aliran gasnya ke Eropa sebanyak 60%, seperti dilaporkan CNBC Internasional.

Sementara itu krisis energi itu merugikan banyak negara Uni Eropa. Salah satunya adalah Jerman yang mengatakan angka kemiskinan kemungkinan meningkat karena pemotongan gas Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan rendahkan pasokan energi bisa membuat industri negara itu lumpuh. “Perusahaan harus menghentikan produksi, memberhentikan pekerja mereka, rantai pasokan akan runtuh,” kata Habeck kepada majalah Der Spiegel akhir pekan lalu, dikutip melalui Reuters bulan Juli lalu.

“Orang akan berhutang untuk membayar tagihan pemanas mereka, bahwa orang akan menjadi lebih miskin”.