tentang.co.id – Polri menyiapkan 1.800 personel untuk menangani permasalahan mengenai Gubernur Papua , Lukas Enembe .

Lukas Enembe menjadi tersangka maling uang rakyat penerimaan suap dan pemberian gratifikasi.

Lukas Enembe telah dua kali dipanggil oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Namun, tidak ada satupun dari dua panggilan tersebut yang dihadiri oleh Lukas Enembe .

Selain itu, KPK juga tidak bisa melakukan penjemputan paksa terhadap Lukas Enembe karena dihalangi oleh masyarakat Papua .

Masyarakat Papua melakukan demo besar-besaran sebagai tanda protes atas sikap KPK terhadap Lukas Enembe .

Tak hanya itu, Lukas Enembe juga beralasan sedang sakit yang mmebuatnya tidak bisa menghadiri panggilan KPK .

Banyak publik yang curiga jika alasan tersebut sebagai upaya untuk menghalangi langkah KPK dalam melakukan upaya pemeberantasan pencurian uang rakyat.

Oleh karena itu, Polri kemudian turun tangan dengan menurunkan personelnya.

“Terkait kasus Lukas Enembe , kami sudah menyiapkan 1.800 personel di Papua untuk pengamanan dalam penanganan kasus korupsi Lukas Enembe ,” kata Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Selain dukungan dalam bentuk personel, Listyo Sigit Prabowo juga mengungkapkan akan memberikan dukungan yang dibutuhkan KPK .

“Kami siap untuk membackup apabila dibutuhkan KPK . Jadi tentunya kami mendukung penuh pemberantasan korupsi,” ujar Listyo Sigit Prabowo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***