UGM Respons Demo BBM Bakar Jas Almamater

Yogyakarta, CNN Indonesia

Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara soal aksi pembakaran jas almamater oleh peserta demo tolak kenaikan harga BBM di Yogyakarta, Kamis (15/9).

Wakil Rektor UGM Arie Sujito menekankan pada prinsipnya tetap menghargai unjuk rasa sebagai bentuk kebebasan berpendapat dalam menafsirkan suatu kebijakan. UGM tak akan terpancing dengan tindakan mahasiswa membakar jas almamater itu. 

“Sekali lagi pada akhirnya menggeserkan fungsi artikulasi soal BBM berubah menjadi jaket. Sebenarnya pokok persoalannya kan bukan kepada jaket. Ya menurut saya, kami enggak terpancing gitu. Wong policy itu di tingkat nasional kok yang disalahkan UGM,” kata Arie, Jumat (16/9).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni itu mengatakan bahwa jas almamater menyangkut identitas perguruan tinggi sebagai ‘ibu susuan’ seorang civitas akademika.

“Mahasiswa itu sudah gede. Dia tahu apa yang dia lakukan dan publik akan menilai atas apa yang dilakukan dan ini kukira supaya orang itu lebih dewasa. Bagi saya mahasiswa sebagai civitas akademika itu dilindungi tapi kalau justru membakar (jas) itu berarti dia sendiri yang enggak mau dilindungi,” katanya.

Lebih jauh, dia mengklaim banyak alumni UGM yang bereaksi melihat aksi bakar jas almamater ini. Arie merasa wajar lantaran kampus bukan hanya milik seseorang saja.

“Saya kira yang namanya jaket orang bakar seolah-olah runtuh, enggak juga. Wong, publik justru yang mengecam itu banyak, justru alumni atas tindakan pembakaran yang mengaku alumni itu,” klaim Arie.

“Banyak alumni yang ‘kok bisa membakar kayak gini tuh gimana’ tapi sudahlah saya tidak terpancing itu, tapi saya kira saya tidak mau diseret ke arah itu. Sekali lagi kalau mau mengartikulasikan silakan, tetapi jangan kejebak pada kekerasan, pada umpat-umpatan apalagi membakar jaket gitu-gitu,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Aksi demo Aliansi Rakyat Bergerak (ARAK) menolak kenaikan tarif BBM di depan Istana Kepresidenan, Jalan Ahmad Yani, Kota Yogyakarta, diwarnai aksi bakar jas almamater Kamis (15/9).

Aksi bakar jaket almamater ini diawali ketika salah satu mahasiswa UGM naik ke panggung untuk menyampaikan orasinya. Hingga pada saatnya ia mengatakan berbagai tuntutan aksi kali ini tak ditunggangi atau merepresentasikan kelompok mana pun, kecuali rakyat itu sendiri.

Para peserta aksi pun mendukung mahasiswa tersebut melepas jas almamaternya. Begitu pula peserta aksi lain yang masih memakai wujud identitas kampus tersebut.

Mahasiswa bertopi dan berkaca mata hitam yang mengaku sudah 4 tahun berkuliah itu lantas lantas menyoal reputasi UGM yang menurutnya tak layak disebut sebagai ‘world class university’.

Sementara orator lainnya mengajak massa mendukung aksi pembakaran jas almamater ini sebagai bentuk protes terhadap Presiden Joko Widodo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang merupakan alumnus UGM.

Orator menyerukan pembakaran jas almamater kampus yang membebek atau mengekor kepada kebijakan pemerintah yang tak berpihak kepada masyarakat.

Mahasiswa tadi kemudian menyulutkan api dengan korek gas, sementara peserta aksi lain menyemprotkan cat pilox untuk membuat api kian membesar. Beberapa dari mereka juga terlihat menendang dan menginjak jas almamater itu.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]




Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.