Suara.com – Beredar di media sosial WhatsApp foto Raden Ajeng Kartini yang mengenakan jilbab dan juga kacamata.
Foto tersebut dinarasikan sebagai foto RA Kartini saat menjadi santri Kiai Saleh Darat.
Dalam foto tersebut, tampak RA Kartini yang sedang berpose menghadap kamera. Ia mengenakan kerudung putih, kacamata, dan juga pakaian berwarna putih.
“Foto asli RA Kartini ketika menjadi santri Kiai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab,” narasi dalam pesan WhatsApp.
Baca Juga:
Akhir Kasus Paksa Jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Pihak Sekolah Tetap Kena Sanksi
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Melalui penelusuran Turnbackhoax.id–jaringan Suara.com, dapat diketahui bahwa foto dan narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar.
Melansir dari Kumparan, sejarawan dari Universitas Indonesia, Agus Setiawan, menjelaskan bahwa meskipun RA Kartini memang pernah menjadi seorang santriwati, tapi foto-foto RA Kartini sejak masa kecilnya lebih didominasi tradisi Jawa, yakni dengan menggunakan konde dan kebaya.
Lebih lanjut, melansir dari Kompas, sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, menegaskan bahwa dari banyak foto Kartini, tidak ada foto yang menunjukkan bahwa Kartini mengenakan kerudung dan kacamata.
Baca Juga:
Disdikpora DIY Temukan Pelanggaran Terkait Dugaan Pemaksaan Memakai Jilbab pada Siswi di SMAN 1 Banguntapan
Asep juga menyatakan bahwa foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].
Artikel ini bersumber dari www.suara.com.