Bukan Cuma Pendanaan, Venture Capital Harus Beri Startup Ini

tentang.co.id – Fenomena runtuhnya startup dalam beberapa waktu terakhir disebut karena adanya kegagalan pihak manajemen membangun bisnis yang sustainable. Para startup dinilai belum mampu mengalokasikan dana investor dengan baik dalam membangun bisnisnya.

Meski demikian kegagalan tersebut dinilai bukan sepenuhnya kesalahan manajemen startup. Venture Capital pun dinilai harus memberikan mentorship kepada startup, bukan hanya pendanaan, sehingga menciptakan bisnis yang sustainable.

Executive VP Kejora Richie Wirjan mengatakan mentorship kepada startup menjadi hal yang penting di samping pendanaan, dan telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya selama 8 tahun terakhir Kejora berupaya menciptakan ekosistem untuk startupnya.

Dengan begitu Kejora bukan hanya memberikan dana, namun juga memastikan peta jalan perusahaan, hingga pendampingan yang kerap disebut Hand of Approach.

“Dari hari pertama mereka (startup) masuk, kami sudah rencanakan akan koneksikan atau kolaborasikan dengan perusahaan lain,” ujarnya dalam Tech Conference CNBC Indonesia, Selasa (27/9/2022).

Dengan begitu, startup dapat mempercepat pertumbuhan bisnisnya dibandingkan hanya memberikan dana dan menerima laporan pendapatan per semester, khususnya pada pendanaan di startup ranah awal.

“Maka pertumbuhan itu harus dituntun, bukan hanya sekedar memberi dana dan membiarkan startup berjuang dengan sendirinya. Kejora memastikan bahwa kita berjalan sama-sama sehingga pertumbuhan ini bisa didampingi dengan baik,” terangnya.

Mendukung pernyataan Richie, Co-founder Pitik, Arief Witjaksono menuturkan bahwa mentorship menjadi kunci dari sebuah jalannya bisnis startup. Untuk itu, menurutnya penting untuk memilih strategic partner yang dapat membimbing dan membawa kebutuhan bisnis startup.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa bimbingan ini akan berpengaruh besar untuk berfokus mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan.

“Karena perusahaan startup dari nol. Kami(startup) talent-nya kecil, tidak bisa solve problem. Makannya kita harus memprioritaskan mana yang harus di-solve terlebih dahulu,” kata Arif.