tentang.co.id – Ukraina terus berupaya memberikan kontribusi untuk ketahanan pangan global meski dalam kondisi sulit di tengah invasi Rusia ke negara itu.

Demikian dikatakan oleh Chairman of the Verkhovna Rada of Ukraine Olena Kondratiuk di Gedung Perlemen, Senayan, Jakarta, barup-baru ini.

“Ukraina memberikan kontribusi yang signifikan untuk memastikan ketahanan pangan global dan memerangi kelaparan, termasuk di Afrika dan Asia,” tutur perempuan bergelar Doktor Sejarah tersebut.

Ukraina berperan secara lansung dalam pengiriman lebih dari 5 juta ton biji-bijian melalui koridor biji-bijian.

Selain itu, Ukraina juga mentransfer 50.000 ton gandum ke negara-negara Afrika secara gratis sebagai bantuan amal.

Selaku Wakil Ketua MPR Ukraina , Olena berkesempatan menemui Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di sela pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Gedung Perlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam dua pertemuan terpisah tersebut, Olena Kondratiuk memberitahu kepada Puan dan Airlangga tentang kondisi Ukraina sejak diinvasi oleh Rusia.

PBB, menurut dia, mencatat lebih dari 14.000 warga Ukraina tewas dan terluka, dan lebih dari 400 anak tewas.

Kemudian 13 juta warga terpaksa meninggalkan rumah dan tempat tinggal mereka.

Invasi Rusia menyebabkan kehancuran infrastruktur sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya, diperkirakan mencapai US$114 miliar.

Kerugian ekonomi total Ukraina , dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk memulihkan ekonomi, telah mencapai US$750 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya perang di Ukraina yang menimbulkan banyak korban jiwa dan berdampak bagi keadaan global di dunia.

“Langkah konkret kami untuk membantu komunikasi antar Parlemen dalam penyelesaian perang di Ukraina . Saya memahami perang di Ukraina mempengaruhi upaya kami semua memulihkan perekonomian pascapandemi Covid-19,” ujar Puan.

Puan mengapresiasi hubungan bilateral Indonesia-Ukraina yang sudah terjalin selama 30 tahun tetap berjalan hangat meskipun di tengah situasi tidak pasti karena perang.

Indonesia, lanjut Puan, merupakan salah satu mitra dagang terbesar Ukraina di Asia Tenggara.

Menurut dia, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia pada Juni lalu dilakukan untuk membawa pesan perdamaian. Kunjungan tersebut, ungkap dia, juga mempromosikan safe passage (jalur biji-bijian) di bawah the Black Sea Initiative untuk pangan dan pupuk dari Ukraina .

Puan berharap negara lain menghormati the Black Sea Initiative untuk mengurangi dampak perang terhadap rantai pasokan global. Ukraina sendiri menjadi pemasok gandum terbesar kedua ke Indonesia.

Dalam berbagai pertemuan dengan pimpinan parlemen lain, Puan terus mendorong agar dunia internasional untuk tetap mendukung jalur dialog dan diplomasi sebagai, salah satu upaya menghentikan perang Ukraina dan Rusia.

Selaku Ketua Majelis Sidang Umum IPU ke-144, Puan mengingatkan hasil Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali pada Maret lalu yang sepakat membentuk IPU Task Force on Ukraine di mana Indonesia menjadi salah satu inisiatornya.

Satuan Tugas dari IPU diharapkan dapat menjadi mediator perbedaan antara pihak yang berkonflik.

“Sebagai tindak lanjut dari hal itu Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR berangkat ke Ukraina pada Juli lalu untuk membuka kanal dialog demi mengakhiri konflik dimana hasil kunjungan ke Ukraina tersebut di hadapan Sidang Umum IPU ke-145 yang akan digelar di Kigali, Rwanda pada Oktober 2022<’ tuturnya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meyakinkan Olena Kondratiuk bahwa Ukraina adalah mitra penting bagi Indonesia, termasuk di sektor pertanian selain tentu saja Indonesia menganut prinsip politik anti-kolonial yang dikenal dengan Gerakan Non-Blok.

Menko Perekonomian tersebut berharap keikutsertaan delegasi MPR Ukraina dalam KTT G20 akan semakin mendekatkan upaya mengatasi tantangan yang dihadapi Ukraina . Pihaknya juga menjamin pengiriman delegasi Partai Golkar dalam KTT Parlemen Platform Krimea di Zagreb, Kroasia.

Alami Kerugian hingga 8 Kali Lipat, Ukraina Jadi Negara Termiskin di Eropa?

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here