Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak khawatir tentang Taiwan. Namun, Biden khawatir mengenai tindakan Tiongkok di wilayah tersebut.
 
“Saya khawatir mereka bergerak sebagaimana mereka lakukan (saat ini). Tapi saya tidak berpikir mereka akan melakukan sesuatu yang lebih dari ini,” katanya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 9 Agustus 2022.
 
Ini komentar pertama Biden terkait Taiwan sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi awal pekan lalu. Gara-gara pertemuan ini, Tiongkok marah dan melakukan latihan militer di sekitar Taiwan.


Beijing menanggapi kunjungan Pelosi dengan peluncuran uji coba rudal balistik di atas Taipei untuk pertama kalinya. Bahkan, Negeri Tirai Bambu juga memotong beberapa jalur dialog dengan Washington.
 
Durasi dan lokasi yang tepat dari latihan terbaru belum diketahui, tetapi Taiwan telah melonggarkan pembatasan penerbangan di dekat enam area latihan Tiongkok sebelumnya di sekitar pulau itu.
 
Baca juga: Pelosi Tantang Tiongkok
 
Kementerian Pertahanan Taiwan kemudian mengatakan telah mendeteksi 39 pesawat angkatan udara Tiongkok dan 13 kapal angkatan laut di dan sekitar Selat Taiwan pada Senin kemarin. Sebanyak 21 pesawat AU Tiongkok juga sudah masuk zona pertahanan udara Taiwan, termasuk jet tempur yang melintasi garis tengah di bagian utara Selat Taiwan.
 
Militer Tiongkok juga mengumumkan latihan militer baru di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada Senin kemarin. Komando Teater Timur Tiongkok mengatakan akan melakukan latihan bersama yang berfokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut.
 
Hal ini membenarkan kekhawatiran beberapa analis keamanan dan diplomat bahwa Beijing akan terus mempertahankan tekanan pada pertahanan Taiwan.
 
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengutuk langkah itu. Mereka mengatakan, Tiongkok sengaja menciptakan krisis.
 
Taipei menuntut Beijing menghentikan tindakan militernya dan mundur dari perbatasan mereka.
 
“Dalam menghadapi intimidasi militer yang diciptakan Tiongkok, Taiwan tidak akan takut atau mundur dan akan lebih tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan nasional, dan cara hidup yang bebas dan demokratis,” pungkas Kemenlu Taiwan.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.