Jakarta: Jumlah kasus baru harian covid-19 di Indonesia terus meningkat. Laman Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, selama tiga hari beruntun (26 – 28 Juli), angka kasus covid-19 di atas 6 ribu kasus.

Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor dr Tjandra Yoga Aditama, meminta kewaspadaan tinggi pada kasus kematian covid-19 di Indonesia seiring penambahan kasus harian. Dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal juga naik menjadi di atas 10 orang.

“Peningkatan angka kematian akibat covid-19 pun terjadi di negara lain seperti Australia dan Jepang,” kata Tjandra dalam webinar bertajuk “Terobosan Terapi Penanganan Covid-19 di Dunia”, kata Tjandra akhir pekan lalu.

Pendiri Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada) dr Umar Wahid menyampaikan, meskipun angka penularan dan kematian di Indonesia cukup rendah, namun Indonesia belum menuntaskan peperangan melawan covid-19. Untuk itu, upaya pencarian kasus melalui tes, pelacakan kontak, upaya pengobatan, penegakan protokol kesehatan yang ketat, dan penelitian medis harus dilakukan. 

“Hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan tenaga kesehatan, namun juga peneliti untuk menekan penyebaran covid-19 yang terus mengkhawatirkan,” kata Umar.

Selain menjaga protokol kesehatan, lanjut dia, diperlukan terobosan-terobosan dalam dunia medis untuk menanggulangi covid-19. Dengan begitu, kegiatan sosial ekonomi tidak terganggu.

Baca: Masyarakat Diminta Mewaspadai Subvarian BA.2.75, Tapi Jangan Panik

Co-Founder sekaligus CEO SanNOtize, dr Gilly Regev, mengatakan salah satu terobosan yang terbukti efektif dalam menangkal covid-19 adalah formula Nitric Oxide Nasal Spray (NONS). Formula ini disebut mampu membunuh berbagai virus dari saluran pernafasan atas, tak terkecuali virus korona penyebab covid-19. 

 

Menurutnya, pencegahan dari saluran pernafasan atas dapat mencegah penyebaran virus ke paru-paru yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. Hal ini diakui oleh jurnal kesehatan dunia, yakni The Lancet Global Health. 

“Satu-satunya produk alat kesehatan portable di dunia yang menggunakan teknologi NONS adalah Enovid Nose Sanitizer yang dikembangkan perusahaan kami,” kata Gilly.

Enovid telah melalui uji klinis fase 3 yang dilakukan di India terhadap pasien covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tergolong sebagai kelompok berisiko mengalami peningkatan penyakit, tidak divaksinasi, berusia di atas 45 tahun, dan memiliki satu atau lebih penyakit penyerta (komorbid). 

Hasilnya, Enovid dapat membunuh virus di rongga hidung sebanyak 93,7 persen dalam waktu 24 jam dan 99 persen dalam 48 jam. Uji klinis ini juga tidak menemukan efek samping signifikan sehingga aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.

Baca: Epidemiolog: Indonesia Dibayangi Potensi Tsunami Long Covid

“Enovid merupakan terobosan dalam terapi penanganan covid-19. Bentuknya yang portable dilengkapi teknologi dual chamber yang dapat menghasilkan nitric oxide dengan formulasi yang tepat ketika disemprotkan ke hidung sehingga terjaga kualitasnya. Enovid mudah diakses oleh masyarakat dan bisa dibawa ke mana-mana untuk mencegah penularan berbagai virus, termasuk covid-19,” kata Gilly.
(UWA)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.