Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan parameter pembaruan magnitudo 6,1 di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dipengaruhi aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
 
Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono melaporkan episenter gempa terletak pada koordinat 0,99° LS ; 98,53° BT. Gempa berlokasi di laut pada jarak 12 kilometer (km) arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada kedalaman 24 km.
 
“Gempa merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan M 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan M 5,8,” kata Daryono, Senin, 29 Agustus 2022.


Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
 
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Daryono.
 
Daryono mengatakan gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas V-VI MMI yang Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Sedangkan daerah Tuapejat dan Painan dengan skala intensitas III-IV MMI dan daerah Padang dengan skala intensitas III MMI.
 
Selanjutnya, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan dengan skala intensitas II-III MMI. Skala ini getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
 
Baca: Sejumlah Rumah di Pulau Siberut Rusak Ringan Akibat Gempa Mentawai
 
“Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
 
Hingga pukul 11.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.