Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, ingin mahasiswa memanfaatkan masa kuliah untuk mencoba segala hal. Sebab, kata dia, masa depan masing-masing orang akan ditentukan dari yang dilakukan masa kini.
 
“Selalu ingat akan menjadi siapa pun kita di masa depan itu ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang. Manfaatkan masa kuliah ini untuk mencoba, untuk gagal, dan untuk mencoba lagi. Untuk berjalan, jatuh, lalu bangun, dan berlari,” ujar Nadiem dalam Convocation Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival 2022 di Kampus UPH, Karawaci, Tangerang, Kamis, 25 Agustus 2022.
 
Dia mengatakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan pintu masuk menentukan masa depan. Nadiem menyebut MBKM memfasilitasi mahasiswa belajar di luar kampus, magang, studi independen bersertifikat, melakukan proyek riset, mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), hingga ikut pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri.


“Selain program belajar di luar kampus, kami juga mengundang pakar untuk masuk ke kampus melalui program Praktisi Mengajar yang baru kami luncurkan tahun ini. Ahli-ahli ini akan datang ke kelas membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka yang tentunya akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa,” jelas Nadiem.
 
Dia yakin program-program MBKM akan membantu mahasiswa mengenal minat dan ketertarikan mereka masing-masing. Nadiem menyebut hal itu penting untuk membantu menentukan karier di masa depan.
 
“Bekerja sesuai dengan apa yang menjadi minat kita adalah satu kesempatan dalam hidup yang sangat berharga,” kata dia.
 
Sementara itu, Founder UPH, James Riady, mengatakan program yang digagas Kemendikbudristek begitu baik dan dinamis. Hal tersebut dapat membuat kampus berkembang dengan dinamis agar mahasiswa lebih siap dengan masa depan.
 
“Kita tahu tantangan universitas hari banyak lulusan itu tidak siap pakai. Rata-rata mereka sembilan bulan dulu harus dibekali di tempat kerja untuk siap di lapangan kerja. Jadi, pengajar pun harus bisa mengetahui kontekstual apa yang dibutuhkan pelajar agar bisa menjadi lulusan yang lebih siap,” kata James.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.