Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah mendukung adopsi teknologi digital guna menciptakan UMKM yang tangguh. Dukungan tersebut disampaikannya ketika menerima audiensi startup logistik digital Shipper dan sejumlah brand UMKM di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
 
“Mengenai perizinan dan riset bisa difasilitasi pemerintah, termasuk dengan sertifikasi halal, untuk UMKM harusnya itu gratis,” katanya, dalam keterangan resminya, Sabtu, 13 Agustus 2022.
 
Menko Airlangga menuturkan, pemerintah memberikan kemudahan pemberian sertifikat SNI agar kualitas produk lokal yang orisinal mampu melawan fake product dari luar negeri. “Yang penting semua brand lokal yang keren-keren mesti didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM supaya tidak ada yang menduplikasi,” ujarnya.
 
Dengan cepatnya perkembangan ekonomi digital saat ini, lanjut Airlangga, transformasi digital sudah menjadi suatu keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan usaha.
 
Digitalisasi UMKM memberi banyak manfaat, antara lain membantu pemasaran produk di masa pandemi, mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan melalui penggunaan platform pembayaran digital, meningkatkan akses pasar dan pelatihan pengembangan usaha, juga termasuk mempermudah dari sisi logistik untuk delivery maupun distribusi produk ke customer.
 
Guna menaikkan kelas UMKM, termasuk mendorong adopsi teknologi digital, pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia. Program tersebut mendukung UMKM agar mampu memasarkan produknya melalui e-commerce.
 
“Hingga Mei 2022, persentase UMKM onboarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8 persen dari total jumlah UMKM,” ucapnya.
 

 
Airlangga juga menyarankan kepada UMKM untuk lebih memperbaiki administrasi sehingga akan lebih teratur dalam masalah perpajakan. Terkait permasalahan bahan baku, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih mengutamakan penggunaan bahan dari dalam negeri, ketimbang mengandalkan impor.
 
“Branding UMKM lokal juga harus diperkuat lagi dan diberi kesempatan agar makin berkembang dan bisa bersaing dengan brand dari luar negeri,” tegas Airlangga.
 
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 kembali mencatatkan kinerja impresif dengan capaian 5,44 persen (yoy).
 
Dorongan bagi pertumbuhan ekonomi juga diperoleh dari kinerja positif dari sektor UMKM yang telah sekian lama menjadi salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dan terbukti memiliki daya tahan yang sangat baik, termasuk menghadapi pandemi.
 
Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sekitar 60 juta dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51 persen dan berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.