TRIBUNNEWS.COM — Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla menyatakan keprihatinannya dengan kondisi terkini Labuan Bajo khususnya di Pulau Komodo saat ini.

Penerapan tarif sebesar Rp 3,750 juta perorang untuk masuk ke wilayah Tanam Nasional Pulau Komodo kini menuai kontroversi.

Politisi senior yang biasa dikenal dengan JK tersebut pernah mengemban tugas sebagai Duta pemenangan Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru The New Seven Wonders 2012-2013.

Namun kini setelah Pulau Komodo menjadi lokasi wisata yang sangat penting di dunia justru terjadi permasalahan.

Baca juga: Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta per orang, Paket Wisata ke Labuan Bajo Bagaimana ?

Aksi demo Labuan Bajo yang terjadi sehubungan pemberlakuan tarif baru yang tinggi sebesar 3.75 juta untuk menikmati wisata Komodo, mengusik ketenangan daerah tujuan wisata Pulau Komodo tersebut.

JK mengatakan Pulau Komodo saat ini sudah mendunia. Bahkan sudah menjadi destinasi favorit yang menyedot ribuan wisatawan. Dengan pemberlakuan tarif baru yang tinggi secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisata ke Labuan Bajo. Yang terkena imbasnya adalah dunia wisata.

Sementara pada sektor tersebut banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar ikut terkena imbasnya.

Demikian halnya dengan penerbangan yang sebelumnya ramai, juga terancam kehilangan penumpang.

“Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarifnya diturunkan, katakanlah 1 (satu) juta rupiah dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat 500 juta tiap hari, dan perbulan bisa 15 milyar. lebih pasti,” kata JK.

Dengan demikian, masyarakat tetap mendapat penghasilan, karena hotel hidup, restoran hidup dan lain lainnya semua memiliki efek. Dan kota Labuan Bajo bisa hidup kembali.

JK menguraikan sesuai pengalaman, kalau orang wisata seperti komodo itu orang datangnya mungkin hanya sekali seumur hidupnya.

Baca juga: Harga Melambung 25 Kali Lipat, Ratusan Wisatawan Batalkan Kunjungi Pulau Komodo

“Yang penting sudah pernah lihat. Jadi wisata itu harus memberikan ketenangan. Kalau di daerah wisata tidak tenang, ramai aksi demo, maka wisatawan tidak akan datang,” urai Jusuf Kalla.

“Jadi itu kita turunkan tarif 1 juta dan kita batasi jumlah pengunjung sampai 500 hari tiap hari,” tegas Jusuf Kalla.

Taman Nasional Pulau Komodo resmi menjadi satu dari 7 Keajaiban Alam Dunia Baru New 7 Wonders of Nature, Jumat, 13 September 2013. M. Jusuf Kalla yang didaulat sebagai Duta Komodo saat itu berulang kali ke Pulau Komodo Labuan Bajo dan berkeliling kota mengkampanyekan agar masyarakat Indonesia vote Komodo yang kemudian jumlahnya dapat mencapau lebih 100 juta sms.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.