Suara.com – Sholat istikharah dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan Al Qur’an kepada umatnya. Seperti apa bacaan niat sholat istikharah?

Anjuran untuk menunaikan sholat istikharah ini tercatat pada hadis sahih: “Rasulullah SAW terbiasa mengajarkan sahabatnya untuk melakukan sholat istikharah dalam segala hal, sama seperti yang dia gunakan untuk mengajarkan mereka surah dari Al Qur’an”.

Apa tujuan dilaksanakannya sholat istikharah? Sholat istikharah adalah upaya untuk memohon kepada Allah SWT agar memberikan pilihan terbaik kepada kita akan hal-hal yang memang kita punya hak untuk memilih antara mengerjakan dan meninggalkan. Seperti pekerjaan, jodoh, dan lain sebagainya.

Sholat istikharah juga bisa menenangkan diri. Pada saat terjadi masalah dan harus melakukan pilihan, maka biasanya kita terlalu tergesa-gesa. Sikap tergesa-gesa itu tentu saja tidak baik dan dapat membuat kita salah dalam memilih. Padahal, yang dibutuhkan saat memilih adalah bagaimana kita mendapatkan hasil yang terbaik dan berpikir di saat pikiran jernih.

Baca Juga:
Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud, Amalkan di Sepertiga Malam

Bacaan Niat Sholat Istikharah

Seluruh ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati. Meskipun tidak disyaratkan melafadzkan niat secara lisan, kita wajib mengetahui bacaan niat sholat istikharah seperti di bawah ini:

“Ushollii sunnatal istikharati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Saya niat sholat istikharah dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

Bacaan Doa setelah Sholat Istikharah

Baca Juga:
Bagaimana Bacaan Doa Qunut Subuh Sendiri? Berikut Tulisan Latin dan Artinya

Sholat istikharah dilakukan sebanyak dua rakaat, di mana pada rakaat pertama setelah Surat Al-Fatihah, kita dapat membaca Surat Al-Kafirun. Kemudian pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah, kita bisa membaca Surat Al-Ikhlas. Setelah sholat istikharah kita dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:

“Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub.Allahumma fa-in kunta talamu hadzal amro (sampaikan persoalan yang kamu bimbangi…) khoiron lii fii aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa maaasyi wa aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.Allahumma in kunta talamu annahu syarrun lii fii diini wa maaasyi wa aqibati amrii (fii aajili amri wa aajilih) fash-rifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih”.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu. Dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sampaikan persoalan yang kamu bimbangi…) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Namun jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku”.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ada anjuran untuk menutup doa sesudah sholat istikharah dengan ucapan hamdalah dan shalawat Ibrahimiyah. Syekh Yusuf bin Ismail mengatakan bahwa shalawat Ibrahimiyah ini dinilai lebih sempurna ketimbang shalawat lainnya dari segi shighat-nya.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.