tentang.co.idFatimah Putri Ramadhan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja), berhasil meraih medali emas dalam Kejurnas Wushu Senior dan Sirkuit Nasional Wushu Junior Piala Presiden 2022 di Surabaya.

Fatimah mengatakan, kesuksesannya ditopang dari hasil latihan keras dan ketekunannya.

“Bersyukur meraih emas di ajang kejurnas, selanjutnya saya fokus untuk bisa tampil baik di PON 2024 mendatang,” kata Fatimah, pada Selasa, 27 September 2022, di Jambi.

Fatimah pun dinobatkan menjadi Women’s Duilian serta membawa pulang medali emas .

Ia juga mengaku selalu memegang teguh motivasi serta memegang keyakinan.

“Tanpa keberanian tidak ada kemenangan, tanpa perjuangan dan proses tidak ada happy ending,” tutur Fatimah.

Bagian dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum Universitas Jambi Dr A Zarkasi juga mengakpresiasi atas prestasi emas yang telah diraih oleh Fatimah.

“Prestasi ini sangat membanggakan karena ikut mengharumkan nama Universitas Jambi di kancah nasional di bidang olahraga wushu ,” kata Zarkasi.

Ia juga meminta prestasi yang diraih itu memotivasi mahasiswa-mahasiswa yang lainnya juga dapat berprestasi di berbagai bidang, baik dari tingkat daerah, nasional maupun internasional.

Zarkasi mengatakan, secara kelembagaan prestasi semacam ini sangat bermanfaat terutama dalam upaya Unja untuk terus mendorong mahasiswa berprestasi/

Baik secara akademik maupun bidang keolahragaan dan bidang lainnya yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur Indeks Kinerja Utama (IKU) bagi universitas.

Dukungan dari Dekan terhadap prestasi mahasiswa itu, menurut Zarkasi merupakan bagian dari program Universitas Jambi yang disebut “Unja SMART” untuk menuju Universitas Jambi yang berstatus BLU menjadi Universitas Badan Hukum.

Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Jambi, Fatimah Putri meraih medali emas dengan mengalahkan atlet lainnya dalam ajang kompetisi wushu yang digelar di Kota Surabaya pada 17-22 September 2022 lalu.

Fatimah mengatakan, tanpa keberanian tidak ada kemenangan, tanpa perjuangan dan proses, tidak ada happy ending.

“Percayalah pada setiap proses dalam keadaan tersulit maupun termudah, proses tidak akan pernah mengkhianati waktu, tindakan, serta perjuangan yang kamu ambil untuk bisa bertahan dalam keadaan apa pun nanti mau pun saat ini. Dan tetaplah selalu bersyukur,” ucapnya.

Persiapan yang Fatimah lakukan berupa latihan pagi dan sore, serta mempersiapkan diri dan juga mental, berlatih dengan giat dan gigih serta mentargetkan tujuan pertandingan. (Nisrina Sukmawati)***