tentang.co.idPIKIRAN RAKYAT- Viral beberapa waktu lalu kabar soal aksi NASA yang akan menabrakan pesawat ruang angkasa ke asteroid yang akan menuju bumi.

Pada Senin, 26 September 2022, NASA melancarkan aksinya tabrak asteroid untuk membelokan orbitnya.

NASA berhasil mencatut sejarah, manusia mampu mencegah benda langit untuk menghancurkan bumi.

Tabrakan Double Asteroid Redirection Test (DART) mencapai targetnya, batu ruang angkasa Dimorphos, pada pukul 19.14 Waktu Bagian Timur (2314 GMT), 10 bulan setelah meluncur dari California dalam misi perintisnya.

“Kami memulai era baru, era di mana kami berpotensi memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari sesuatu seperti dampak asteroid berbahaya yang berbahaya,” kata Lori Glaze, direktur divisi ilmu planet NASA .

Dimorphos , nama asteroid setinggi 530 kaki (160 meter) yang ukurannya kira-kira besarnya sebanding dengan piramida Mesir.

Mengorbit juga asteroid lain sepanjang setengah mil yang disebut Didymos.

Belum pernah terlihat sebelumnya, “bulan kecil” muncul sebagai setitik cahaya sekitar satu jam sebelum tabrakan.

Bentuknya yang seperti telur dan permukaannya yang berbatu-batu besar akhirnya terlihat jelas dalam beberapa menit terakhir, saat DART melaju ke arahnya dengan kecepatan sekitar 23.500 kilometer per jam.

Ilmuwan dan insinyur NASA bertepuk tangan saat layar membeku pada gambar akhir, menunjukkan bahwa sinyal telah hilang dan terjadi benturan.

Yang pasti, sepasang asteroid tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita karena mereka mengelilingi Matahari setiap dua tahun sekali.

Tetapi NASA menganggap eksperimen itu penting untuk dilakukan sebelum kebutuhan yang sebenarnya ditemukan.

Dengan menyerang Dimorphos secara langsung, NASA berharap untuk mendorongnya ke orbit yang lebih kecil, memangkas 10 menit waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Didymos, yang saat ini 11 jam dan 55 menit.***