tentang.co.id – Oleh sebab itu, pohon bakau banyak dipilih untuk bisa melestarikan lingkungan. Hal itu seperti yang dilakukan oleh AEON Environmental Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka mengadakan penanaman pohon selama 2 tahap di daerah seperti hutan bakau dan sejenisnya yang merupakan hutan pencegah bencana yang mengalami kekeringan akibat dampak pembangunan perkotaan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu dilakukan untuk melindungi permukiman sekitar dan jalan tol dari bencana seperti banjir, serta menghijaukan kembali pesisir pantai. Penanaman pohon tahap I yang dilaksanakan selama 3 tahun sejak 2011, melibatkan 5.100 sukarelawan dari Jepang dan Indonesia untuk menanam 63.000 pohon bakau.

Dalam keterangannya, Walikota Jakarta Utara Ari Maulana Hakim mengungkapkan bahwa penanaman mangrove ini bisa menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda untuk mengenal cara menanam pohon mangrove dan fungsi hutan mangrove untuk ekologi pantai.

“Pemerintah Kota secara konsisten terus mengajak dan mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua stakeholder di wilayah Jakarta Utara,” kata dia.

Sementara itu, menurut Soichi Okazaki, (Pejabat Eksekutif AEON wilayah Asean), Penanaman pohon tahap II yang dimulai sejak 2018, dilaksanakan di lokasi yang berdekatan dengan lokasi penanaman tahap I. Atas kerja sama 2.000 sukarelawan dari Jepang dan Indonesia, 20.000 pohon bakau telah ditanam dalam 2 tahun.

Tahun ini, yang merupakan pelaksanaan ketiga, 3.000 pohon bakau akan ditanam bersama dengan 300 sukarelawan warga setempat. Ia melanjutkan, lokasi penanaman pohon dari tahun 2011 dengan total 83.000 pohon bakau, kini sudah berubah menjadi hutan mangrove yang merupakan habitat bagi berbagai macam binatang dan tumbuhan lainnya yang tumbuh subur.

Saat ini, AEON terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan berbasis masyarakat seperti penanaman pohon yang telah berkembang menjadi pemeliharaan dan pemanfaatan pohon.