Genjot Ekonomi, 91 Kapal Layani 222 Lintasan Penyeberangan Perintis

tentang.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyediakan angkutan penyeberangan perintis di daerah terdepan, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Konektivitas dinilai sangat penting untuk meningkatkan perekonomian di suatu daerah.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan kesejahteraan hidup dan perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat melalui layanan kapal-kapal perintis penyeberangan.

“Amanah kami, sebagai agen pembangunan dan juga pelayanan publik. Kehadiran ASDP cukup vital, memberikan aksesibilitas dan menghubungkan antarpulau sehingga mobilitas masyarakat dan juga barang dapat lebih cepat dan mudah. Harapan kami, masyarakat Indonesia dapat terlayani dengan baik dari Sabang sampai Merauke,”ujar Ira dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).

Saat ini, ASDP mengoperasikan total armada sebanyak 22 unit kapal yang melayani 311 lintasan dengan rincian segmen komersial sebanyak 131 unit kapal (59%) yang melayani 89 lintasan (28,6%) dan segmen perintis 91 unit kapal (41%) yang melayani 222 lintasan (71,4%).

Dari 311 lintasan yang dilayani ASDP, sekitar 71% lintasan perintis menyumbang 20% bagi pendapatan sebesar Rp 658 miliar dan sekitar 30% lintasan komersial menyumbang 80% pendapatan ASDP sebesar Rp 2,07 triliun.

“Kami pastikan lintasan perintis tetap terjaga karena berperan penting terkait fungsi pelayanan BUMN. Sementara secara bisnis, kami tetap fokus tingkatkan pelayanan agar segmen keduanya bisa berjalan baik dan berkelanjutan dengan memastikan portfolio komersial baik, intinya ada balancing,” tutur Ira.

Berdasarkan catatannya, dari 2018-2022 tren layanan lintasan perintis terus meningkat di mana rata-rata pertumbuhannya sebesar 8,8%. Titik tertinggi pertumbuhan lintasan perintis terjadi pada 2019 ke 2020 yaitu sebesar 16,6% dan pada 2021 ke 2022 sebesar 15%.

Lebih rinci dijelaskan tahun 2018 sebanyak 160 lintasan perintis, tahun 2019 sebanyak 163 lintasan perintis, tahun 2020 sebanyak 190 lintasan perintis, tahun 2021 sebanyak 193 lintasan perintis, dan tahun 2022 sebanyak 222 lintasan perintis.

Kepala Organisasi Riset, Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho mengatakan layanan keperintisan ini menjadi perhatian karena perekonomian negara bertumpu pada aksesibilitas dan inklusivitas. Meski begitu, tidak dipungkiri bahwa hal tersebut masih menemui kendala dan masalah di sejumlah daerah.

“Aktivitas layanan ASDP ini memiliki dimensi yang luar biasa pada kegiatan UMKM, dan hal ini merupakan 60% dari GDP kita. Hal ini menjadi potensi yang sangat besar sehingga jika aksesibilitas para pelaku UMKM kita ini lancar maka perekonomian akan meningkat kearah yang lebih baik,” ujarnya.

Layanan perintis yang diberikan ASDP dinilai sangat prospektif dan menjadi salah satu kewajiban dari pemerintah untuk hadir memberikan pelayanan di daerah 3TP. Dengan adanya layanan tersebut, maka disparitas harga yang terjadi antara kota-kota di pulau Jawa dengan di daerah Timur Indonesia dapat ditekan dengan maksimal.