JAKARTA, celebrities.id – Contoh khutbah Jumat bulan Muharram dapat menambah referensi penulisan teks ceramah singkat untuk ibadah salat Jumat yang penuh makna.

Khutbah Jumat adalah sebuah amalan yang dilakukan umat Islam terkhusus laki-laki setiap Jumat sebelum melaksanakan salat Jumat.

Pada khutbah Jumat, khatib akan menyampaikan sebuah pesan atau nasihat, ajakan, informasi dan anjuran kepada jemaah yang mengedukasi terkait ilmu tauhid dan amalan baik. Khotbah juga akan mendorong jamaah untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Salah satunya adalah pada bulan Muharram ini. Keutamaan bulan Muharram disebut juga sebagai bulannya Allah SWT yang penuh dengan kemuliaan. Hal tersebut tercantum pada hadis berikut ini:

“Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR.Muslim).

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Senin (1/8/2022) telah merangkum contoh khutbah Jumat bulan Muharram, sebagai berikut.

“Kemuliaan Bulan Muharram”

Khutbah Pertama

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Assalamualaikum Wr.Wb,

Alhamdulillahirobbilalamin, tahun baru Hijriah akan segera datang yakni pada bulan Muharram 1444 H. Bagi setiap umat muslim, hal tersebut harus disyukuri sebab bulan Muharram adalah bulan yang penuh kemuliaan. Dalam Ibnu al-Jauzi kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram dimaknai sebagai bulan yang mulia derajatnya.

Disebut dengan bulan Muharram, sebab Allah SWT mengharamkan peperangan dan konflik pada bulan ini. Disamping itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan mulia layaknya Dzulhijjah, Dzulqa’dah dan Rajab. Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah:36,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS At-Taubah: 36)

Dalam Imam Fakhruddin ar-Razi tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menerangkan bahwa perbuatan maksiat di bulan haram pasti kelak mendapat siksa yang lebih mengerikan dan sebaliknya, rajin beribadah kepada Allah akan dilimpahkan pahalanya.

وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً ، وَالطَّاعَةُ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً

Artinya: “Maksud dari haram yakni sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu mendapatkan siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak.”

Jamaah yang dirahmati Allah SWT,

Bulan Muharram merupakan saat terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Pada bulan Muharram terdapat hari yang istimewa, yakni hari ‘Asyura. Di hari tersebut umat Islam disunnahkan untuk berpuasa. Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, Juz 8 halaman 9 menerangkan sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَوَجَدَ الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عَنْ ذَلِكَ؟ فَقَالُوا: هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي أَظْهَرَ اللهُ فِيهِ مُوسَى، وَبَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَأَمَرَ بِصَوْمِهِ

Ibnu Abbas RA, berkata: “Rasulullah SAW datang di kota Madinah, lalu beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa di bulan ‘Asyura, kemudian mereka ditanya tentang puasanya tersebut, mereka menjawab: hari ini merupakan hari dimana Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil atas Fir’aun, oleh karena itu kami berpuasa untuk menghormati Nabi Musa. Kemudian Nabi bersabda: Kami (umat Islam) lebih utama dengan Nabi Musa dibanding dengan kalian, Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan untuk berpuasa di hari ‘Asyura.”

 


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.