JAKARTA, celebrities.id – Memotong rambut setelah putus merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh sejumlah perempuan. Ternyata di balik itu, ada penjelasan psikologis yang dapat menjelaskan alasan dilakukannya tindakan tersebut.

Melansir dari laman Reportr.world, Jumat (16/9/2022) putus dari sebuah hubungan merupakan suatu titik transisi. Kondisi ini akan sangat mengganggu bagi beberapa orang. Jika sebelumnya seseorang melakukan kebiasaan bersama dengan orang terkasih, maka setelah putus dirinya tidak akan lagi melakukan hal yang sama dengan orang tersebut karena hubungan mereka telah usai.

Berbagai memori dan perasaan datang tak menentu membuat perasaan sedih hingga mampu membuat seseorang larut. Untuk mampu lepas dari itu semua, tak jarang seseorang yang baru putus mencari cara agar tidak merasakan sedih lagi. Salah satunya adalah memotong rambut. Tindakan ini dilakukan seusai putus sebagai upaya pelepasan emosi yang dilakukan seseorang agar dia mendapatkan kendali dan kuasanya kembali atas hidupnya sendiri.

Cara menanggapi patah hati setiap orang memang berbeda-beda. Potong rambut bisa saja dinilai sebagai koping (respons pikiran dan perilaku terhadap situasi penuh tekanan) yang sehat apabila langkah tersebut berhasil membuat perasaan semakin membaik, bukan untuk balas dendam.

Menurut psikolog bernama Joseph Marquez dan Ali Gui, memotong rambut merupakan cara yang tidak menyakitkan untuk mengatasi patah hati dan trauma putus cinta. Mengubah gaya rambut menunjukkan bahwa itu adalah akhir sekaligus menjadi awal yang baru.

“Rambut dipilih sebagai bagian yang diubah karena mudah, mampu tumbuh lagi, dan tidak menyakitkan,” ucap Ali Gui.

Selain itu, Marquez menambahkan bahwa perubahan pada rambut dianggap akan memberikan perubahan drastis pada penampilan fisik. Memotong rambut adalah cara cepat untuk menunjukkan pada diri sendiri bahwa ‘Saya bisa melakukan ini karena saya memiliki kendali atas hidup saya’. Hal ini diperlukan oleh seseorang yang baru saja putus cinta karena biasanya mereka merasa tidak berdaya saat hubungannya berakhir. Setelah potong rambut, kuasa mereka akan diri sendiri dianggap sudah kembali.

Meskipun tindakan memotong rambut seusai putus juga dilakukan oleh kaum pria, nyatanya perilaku ini lebih umum dilakukan oleh wanita. Hal ini berhubungan dengan adanya kaitan rambut dengan feminitas, menurut Marquez. Sedangkan berdasarkan pandangan Gui, memotong rambut menjadi ajang seorang perempuan untuk menunjukkan citra barunya. Mengubah penampilan menjadi titik transisi dari putus cinta menuju move on.

Editor : Leonardus Selwyn Kangsaputra


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.